Rabu, 09 November 2011

berdoa

Kawan, pernahkah kau pinta pada Allah penuh kesungguhan? Kadang naik-turun dada terisak. Peluh basah pipi kedua. Tapi, aneh: tak kunjung jadi nyata. Seperti Tuhan tak mengijabah munajat kita. Lalu, kembali coba. Gelar sajadah di sepertiga. Jelang Subuh, rakaat-rakaatnya. Hampir tiap lima. Ditambah sunnah-sunnahnya. Hari-minggu berganti. Bulan-bulan berlalu. Namun tak ada tanda. Lagi-lagi, kaumulai berpikir Allah tak serius mau kabulkannya. Tepekur jiwa. Mulai ragukanNya. Padahal, mari: kuberitahu satu rahasia. Tentang Allah dan rasa sayang. Doa-doamu selama ini selalu diketahui Ar-Rahman. Bukan Dia tak tahu. Bukan pula Dia tak dengar. Hanya saja, Allah terlalu suka melihatmu berdoa. Berlaku seperti hamba sebenarnya. Sedang kalau Dia segera kabulkan, kau mungkin cepat lupa. Dan tak lagi memohon. Tak lagi berdoa. Itulah rahasia: kenapa sebagian inginmu tak langsung diberikanNya. Masih banyak rahasia lain, bukan berarti yang ini saja tanda cinta. Allah lebih tahu kebutuhanmu. Sedang inginmu kadang belaka gelora hawa nafsu. Tuhanmu menginginkan yang terbaik. Sedang kau menginginkan yang tercepat. Dalam keduanya, menjurang-menjulang perbedaannya
*Tulisan ini saya kopi dari kiriman (posting) kang Asa Mulchias di Facebook.
sumber: https://www.facebook.com/groups/160422647333484/271637589545322/?notif_t=group_activity
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar