Kamis, 24 November 2011

renungan



Asa Mulchias

Al-amnu, rasa aman. Kedamaian, jauh dari rasa ketakutan. Hatimu merasakan--atau justru tengah mencari dalam keputusasaan? Ath-Thuman'ninah, rasa tentram. Tenang, tidak dalam kegersangan. Bukan perasaan yang terempas, dalam kebingungan. Jauh badai tekanan. Hatimu memilikinya? Atau malah dalam kubang yang hasud akal. Cibir jiwa, buntu tanpa peta. Hidup ini, bila kaupikirkan, dapat membuatmu ingin mati saja. Masalah-masalahnya bak gunung. Riak-riaknya bak ombak menggulung. Membuatmu kerdil, dilecut nyali yang menyusut. Ada dada yang bolong, diterjang soal yang berbondong. Itu peristiwa maklum sedunia. Resiko tak tengok Ar-Ra'ad, tiga puluh kurang dua. Sebatas apa kita mengenal Tuhan kita? Jika kau masih merasa tak aman, kau anggap apa Allah sebaik-sebaik Penjaga? Bila kau dirajam tak tentram, kau pikir apa Allah sebaik-baik Penggenggam? Ada masalah dengan hatimu. Jika masih takut dan resah. Bila masih cemas dan gundah. Kawan, ada Allah di atas segalanya. Di atas semua ancam-amarah manusia. Ketidakpastian hari esok. Tekanan dalam pusaran yang tak ada habisnya. Ya Robbi... apalah kami ini. Dipikir-pikir, semua kuat kami, pintar dan rezeki, seluruhnya hasil diberi. Engkau, tempat kami dulu, sebelum lahir, berjanji. Jadi, kuserahkan semua rasa takut untuk Kau obati. Semua rasa gelisah untuk Kau teduhi. Jika bukan Engkau, lalu kepada siapa kami mengemis begini?

Tulisan ini saya copy dari tulisan Mas Asa Mulchias di facebook.

twitter beliau: @Asa_Mulchias

Tidak ada komentar:

Posting Komentar